Sabtu, 09 November 2013

Efek Warna dalam Aspek Kehidupan



Efek Warna dalam Aspek Kehidupan
Dalam hidup kita sehari-hari tentunya kita sudah sangat akrab dengan warna di sekeliling kita begitupun warna juga memilki makna yang terkandung di dalamnya. Seperti lingkungan kita sehari-hari pun banyak warna yang akrab di pandangan kita semisalnya kita melihat lingkungan alam yang asri berwarna hijau, melihat beningnya air, melihat beragam corak dalam hal busana dan dalam berlalu lintas pun kita melihat warna yang cenderung mencolok seperti warna hijau dan kuning bahkan lampu merah di persimpangan jalanpun memiliki fungsi di setiap warnanya yaitu Merah untuk berhenti, Kuning untuk waspada dan Hijau untuk berjalan maju. Pada papan peringatan di suatu kawasan industri umumnya berwarna kuning atau merah agar orang yang melihat informasi tersebut dapat dengan mudah respon atau tanggap terkait informasi yang hendak ditangkap. Pada papan iklan sebuah produk handphone, laptop, kamera dll tentunya menggunakan perpaduan warna modern seperti biru, hitam, putih merah dll. Seringkali warna produk mewakili ciri khas suatu produk yang ditawarkan semisalnya produk layanan operator seluler. Dalam pendekatan ini kita dapat menyimpulkan bahwa warna dapat merepresentasikan informasi yang terkandung di dalamnya beberapa karakter warna diantaranya adalah
1. Merah
Warna merah memilki ciri khas karena karakter warnanya yang sangat kuat dan mencuri banyak perhatian. Warna merah mencirikan karakter kuat, berani, dinamis, mewah, sporty dan memilki kesan tegas dalam menyampaikan sesuatu hal. Warna merah banyak digunakan untuk papan peringatan, mobil sporty, gaun mewah, poster ajakan, dsb. Dalam hal teknologi warna merah berarti memilki arti caution, reject dan disable atau terdapat ancaman semisal computer risks.
2. Biru
Warna biru sering kita lihat begitu nyaman dipandang semisal kita berada di laut lepas, melihat langit yang cerah, melihat pemandangan gunung (kawah dsb). Biru memiliki kesan dinamis, harmonis, menenangkan dan damai. Biru sering digunakan juga sebagai design mobil, interior dan eksterior rumah, dan untuk acara pesta. Warna biru menunjukan karakter dingin, sejuk dan cerdas. Warna biru juga mencirikan kesan fungsionalitas dari utilitas dalam aspek teknologi.
3. Hijau
Warna hijau adalah warna yang meakili alam. Kita melihat pemandangan pepohonan yang sejuk dan menenangkan warna hijau dalam hal teknologi adalah warna yang mengartikan nilai available, able, accept, dan call agar lebih cepat ditanggap, dipahami dan sudah menjadi sebuah kebiasaan sebagai warna yang baik dalam banyak aspek kehidupan. Warna hijau memilki karakter penyampai pesan yang cepat direspon.
4. Kuning
Warna kuning menegaskan kesan elegan bersifat mewah dan penuh percaya diri namun sebagian menganggap jika orang menggunakan warna kuning itu akan menurunkan kewibawaan. Warna kuning sangatlah penting dalam aspek kehidupan karena warna ini sangat mencolok untuk dilihat sekalipun dalam keadaan kurangnya intensitas cahaya yang masuk misal disaat malam hari, dalam kawasan industri warna kuning sering dipakai sebagai warna untuk papan peringatan dengan font color berwarna hitam hal ini ditunjukkan agar orang yang melihat isi pesan tersebut dapat secara waspada memahami isi pesan dengan responsif
5. Hitam
Warna hitam menunjukan kesan eksklusif, elegan, berkarakter mewah serta banyak warna hitam diimplementasikan terhadap warna mobil, motor, handphone, laptop, komputer agar menambah kesan berharga. Warna hitam juga diterapkan kepada plat mobil pribadi yang dipadukan dengan font color berawarna putih. Pada program console seperti CMD, Python Console, Ruby Console, COBOL dsb kesan hitam putih melekat pada lingkungan tersebut tentunya sebagai programmer hal tersebut sudah menjadi rutinitas dalam memprogram atau menjalankan komputasi shell
6. Pink
Warna pink menunjukan lingkungan romantis, feminim dan nyaman menunjukan lingkungan yang damai cocok diterapkan di segi fashion wanita
7. Putih
Putih banyak kita jumpai pada warna kertas, rumah sakit, gedung-gedung instansi pemerintahan, gedung-gedung bersejarah, museum, dan perpustakaan. Warna putih menunjukan kesan bersih, polos dan memilki kesan dapat berkarya dan menunjukan apa yang kita inginkan diatasnya. Warna putih juga menunjukan kesucian bagi nilai agama karena memilki nilai suci secara religius.
8. Orange
Warna orange yang sering kita jumpai pada buah jeruk ini menunjukan kesan kecerahan, semangat dan suasana ceria. Pada banyak hal medis warna orange sering dikaitkan dengan suplemen makanan Vitamin C.
9. Cokelat
Cokelat menunjukan kesan alami, tenang dan sangat nature. Sangat pantas diterapkan pada interior dan eksterior Cafe, Restaurant, Teraphy Center, Pesantren, Pendopo dan tempat pertemuan yang mendatangkan kesan alami, tenang dan romantis
Dari pemaparan tersebut terbukti bahwa tiap warna mewakili makna dari informasi yang terkandung di dalamnya sehingga manusia dapat menerapkan warna tertentu untuk kebutuhan tertentu dan tujuan tertentu melalui serangkaian penilaian terhadap estetika, kebutuhan dan penyampaian.


Rabu, 06 November 2013

Penerapan Tipografi dalam Kehidupan



Penerapan Tipografi dalam Kehidupan
Dalam kehidupan sehari-hari kita tentunya kita sudah akrab melihat, membaca, menuliskan atau mencetak beragam informasi yang tertuang di dalam suatu rangkaian huruf yang membentuk kalimat dan kalimat tersebut mengandung makna dari apa yang ingin kita sampaikan kepada orang lain. Semisalnya kita sedang membaca koran atau majalah yang kita sukai tentunya hal pertama yang menarik perhatian adalah judul berita yang terpampang di halaman tertentu yang ditulis dengan huruf kapital dengan ukuran huruf yang besar, hal ini bertujuan agar judul berita atau Headline dapat mewakili isi berita yang terkandung di dalamnya, dan isi berita ditulis dengan tipe huruf yang formal dan baku yang memuat fakta terhadap kapan, dimana, bagaimana, apa dan mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi. Lalu hal selanjutnya adalah ketika kita melihat layanan iklan baris di dalam media cetak, elektronik maupun portal berita. Di dalam iklan tersebut si penjual mempromosikan produk yang ingin mereka jual kepada publik dengan menuliskan huruf yang besar dan umumnya disingkat agar lebih efisien menggunakan ruang baris iklan yang disediakan. Pemasang iklan hanya menampilkan detail produk dengan singkat dan mencantumkan nomor telepon atau email yang dapat dihubungi. 







Setelah itu di dalam aplikatif kehidupan sehari-hari jika kita hendak menulis dokumen resmi, CV, Riwayat Hidup dan beragam dokumen lainnya tentunya kita menggunakan jenis huruf formal yang umumnya digunakan dalam hal office dokumentation semisal Times New Roman, Clibri, Arial dan sebagainya. Pastinya kita dalam menulis dokumen penting tidak menggunakan huruf dengan desain seperti yang tercetak di dalam kartu undangan yang menggunakan huruf dengan menitik beratkan estetika atau keindahan. Di dalam menulis dokumen juga ada hal penting yang harus diperhatikan semisal pengaturan huruf, font style yang harus digunakan, line spacing, ukuran huruf, penempatan paragaraf dan penggunaan huruf besar dan kecil semua diatur berdasarkan keinginan dan kebutuhan user dalam menyampaikan informasi yang mereka sampaikan kepada publik. Untuk hal undangan semisal kartu undangan resepsi pernikahan, undangan pesta ulangtahun dan undangan reuni tentunya menggunakan desain huruf yang menarik dan bersetetika tinggi karena ini sifatnya adalah persuade atau ajakan. Bisa juga desain huruf pada undangan dicetak menawan dan lembut agar terkesan menarik dan memberi nilai kemewahan tersendiri bagi si pembacanya.

Setelah aplikatif kehidupan sehari-hari yang kita jabarkan kita dapat beralih dalam urusan multimedia seperti animasi, games, film, komik dan sebagainya. Misal kita berkunjung ke bioskop untuk melihat jadwal pertunjukan film yang sedang Now Playing di bioskop-bioskop yang kita sukai tentunya kita melihat banyak poster film terpampang dengan jelas di dalamnya ada judul film, karakter tokoh yang membintangi film tersebut, slogan film untuk menarik minat pengunjung hingga tanggal rilis yang tercantum hal ini bertujuan agar para penonton dapat secara informatif mengambil informasi di dalam film tersebut. Tak hanya itu jika kita memainkan games kesukaan kita tentunya di dalamnya terdapat serangkaian informasi menarik dan menghibur misal kita memainkan games online dengan menemui sundries (tokoh dalam games Rising Force produksi LYTO bergenre MMORPG) di dalam games tersebut Sundries menjual banyak keperluan items seperti potion darah, amunisi senjata, portal, dsb. Kita ke tokoh penjual senjata disana ditawarkan beragam jenis senjata mulai dari pistol, pedang, tombak dsb terdapat tulisan informasi mengenai berapa nilai damage yang dihasilkan, level yang dibutuhkan dan karakter tokoh yang direkomendasikan dsb. Jika kita menemui musuh kita tentunya tampil informasi yang menginformasikan level atau ketika kita hendak menyelesaikan suatu misi tertentu di dalam games pastinya design huruf yang ditampilkan dibuat secara menarik yang menggambarkan jenis games yang dimainkan misal kita memainkan games bertipe MMORPG petualangan dan untuk leveling up atau ketika sedang bermain games Call Of Duty atau Battlefield pastinya huruf-huruf tersebut didesign menarik dan merepresentasikan jenis game yang mereka build. Sama halnya ketika kita membaca komik tentunya kita akan membacanya sampai tuntas entah berapa banyak volume yang dapat dihabiskan dalam seharian karena tulisan tersebut dirancang dengan nyaman untuk dilihat lain halnya jika kita membaca buku pelajaran semisal buku Matematika, Aljabar atau Kalkulus tentunya buku-buku tersebut menggunakan huruf terkesan formal dan kaku. 




Sejarah Tipografi
Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus.
Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.
Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.
Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya.
Klasifikasi Rupa huruf
Dalam beberapa literatur tipografi, rupa huruf dapat di golongankan dalam beberapa klasifikasi, yang berguna untuk mempermudah mengidentifikasi rupa huruf tersebut. Berdasarkan klasifikasi yang umum dan sering dipakai, klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya, rupa huruf digolongkan menjadi:
·         Blackletter / Old English / Textura, berdasarkan tulisan tangan (script) yang populer pada abad pertengahan (sekitar abad 17) di Jerman (gaya gothic) dan Irlandia (gaya Celtic).
·         Humanis / Venetian, berdasarkan tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia. Disebut humanis karena goresannya seperti tulisan tangan manusia.
·         Old Style, Rupa huruf serif yang sudah berupa metal type, gaya ini sempat mendominasi industri percetakan selama 200 tahun.
·         Transitional, Rupa huruf serif, muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean, diberi nama Roman du Roi atau "rupa huruf raja", karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV.
·         Modern / Didone, Rupa huruf serif, muncul sekitar akhir abad 17, menjelang jaman Modern.
·         Slab serif / Egytian Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egytian karena bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno
·         Sans-serif / Rupa huruf tanpa kait
o    Grotesque Sans-serif, muncul sebelum abad 20.
o    Geometris Sans-serif, bentuk rupa hurufnya berdasarkan bentuk-bentuk geometris, seperti lingkaran segi empat dan segitiga.
o    Humanis Sans-serif, bentuk rupa hurufnya seperti tulisan tangan manusia.
·         Display / dekoratif, muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan. Cirinya adalah ukuranya yang besar.
·         Script dan cursive, bentuknya menyerupai handwriting - tulisan tangan manusia. Script, hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.
Selain itu ada juga klasifikasi yang berdasarkan bentuk rupa hurufnya:
  • Roman, pada awalnya adalah kumpulan huruf kapital seperti yang biasa ditemui di pilar dan prasasti Romawi, namun kemudian definisinya berkembang menjadi seluruh huruf yang mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus kaku.
    • Serif, dengan ciri memiliki siripan di ujungnya. Selain membantu keterbacaan, siripan juga memudahkan saat huruf diukir ke batu. 
    •  

Description: http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf1/skins/common/images/magnify-clip.png
Contoh penggunaan huruf bersirip di nisan Johanna Christine, Museum Taman Prasasti
    • Egyptian, atau populer dengan sebutan slab serif. Cirinya adalah kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
Description: http://bits.wikimedia.org/static-1.23wmf1/skins/common/images/magnify-clip.png
Salah satu contoh huruf slab serif di nisan Thomas de Souza, di pintu masuk Museum Taman Prasasti
    • Sans Serif, dengan ciri tanpa sirip/serif, dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
  • Script, merupakan goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
  • Miscellaneous, merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
Kejelasan bentuk huruf dan Keterbacaan
Kejelasan bentuk huruf (legibility) adalah tingkat kemudahan mata mengenali suatu karakter / rupa huruf / tulisan tanpa harus bersusah payah. Hal ini bisa ditentukan oleh:
  1. Kerumitan desain huruf, seperti penggunaan siripan, kontras goresan, dan sebagainya.
  2. Penggunaan warna
  3. Frekuensi pengamat menemui huruf tersebut dalam kehidupan sehari-hari
Keterbacaan (readability) adalah tingkat kenyamanan / kemudahan suatu susunan huruf saat dibaca, yang dipengaruhi oleh:
  1. Jenis huruf
  2. Ukuran
  3. Pengaturan, termasuk di dalamnya alur, spasi, kerning, perataan, dan sebagainya
  4. Kontras warna terhadap latar belakang
http://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi