Senin, 26 Maret 2012

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia dibekali akal pikiran dan hawa nafsu yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan lainnya.  Sehingga mendorong lahirnya pola kehidupan manusia yang saling membutuhkan satu sama lain. Hal inilah yang mendasari bahwasanya manusia dalah makhluk sosial. Dengan terciptanya aspek sosial tersebut menciptakan banyak dampak sosial yang terjadi di dalam masyarakat baik masyarakatnya sendiri yang mersakan ataupun individu itu sendiri yang merasakan sehingga timbullah interaksi-interaksi sosial yang dihidupkan dari beragam aspek sosial seperti budaya, nilai, norma, politik, ekonomi, pendidikan dan kemajuan IPTEK. Dalam pembahasan ini penulis ingin menyampaikan terkait hubungan antara manusia dan budaya yang sering kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari kita
Antara manusia dengan kebudayaan yang dianut dan diimplementasikan dalam kehidupan nyata di masyarakat. Sehingga antara manusia dengan kebudayaan tidak dapat terpisahkan satu sama lain . manusia di dalam menjalani kehidupan di muka bumi bertindak sebagai pemelihara bumi. Memiliki kontribusi yang nyata yang dapat memajukan kemaslahatan hidup makhluk hidup tidak hanya manusia saja. Makhluk kehidupan lainnya juga dampak mengalami dampaknya. Salah satu interaksi manusia adalah menciptakan kebudayaan yang melekat dalam kehidupan tiap-tiap individu di dalam masyarakat. Berikut akan penulis sampaikan materi terkait manusia dan kebudayaan
1.    MANUSIA
Manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang diciptakan paling sempurna diantara makhluk ciptaan Tuhan lainnya yang dibekali dengan akal pikiran dan hawa nafsu sehingga manusia adalah khalifah bumi. Pernyataan tersebut adalah sudut pandang umat muslim. Tugas khalifah di muka bumi adalah untuk menjaga bumi, memelihara bumi dan menciptakan kehidupan di muka bumi menjadi lebih baik untuk sesama makhluk. Maka umat manusia saat ini dalam menjalani kehidupan baik dalam individu, kelompok dan masyarakat selalu berpegang teguh pada hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Sejatinya banyak pendapat yang menyatakan tentang pengertian manusia namun dalam garis besarnya dapat disimpilkan bahwa manusia dapat diartikan dalam dua aspek yaitu aspek ilmiah dan aspek sosial. Dalam aspek ilmiah manusia diartikan sebagai kumpulan partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia adalah kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia adalah makhluk hidup yang tergolong mamalia (ilmu biologi). Dalam aspek sosial manusia disebut sebagai makhluk homo economicus artinya selalu memperhitungkan setiap kegiatan dan menciptakan keuntungan (ilmu ekonomi), manusia adalah makhluk yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi), dsb
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sejatinya manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan yang dibekali dengan akal pikiran dan hawa nafsu yang selalu berusaha untuk menjalani hidup baik secara individu maupun sosial sehingga terbentuk tatanan sosial yang terbentuk secara alamiah dan dengan sendirinya


2.    KEBUDAYAAN

Dua orang antropolog dunia berpendapat yaitu Melville  J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan oleh adanya kebudayaan di masyarakat itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun menurun dari generasi ke generasi hidup terus. Walaupun orang-orang yang menjadi masyarakat senantiasa mengalami kematian dan kelahiran
Dapat dikatakan bahwa kebudayaan adalah sistem nilai dan gagasan utama yang lahir dan hidup di dalam golongan masyarakat tertentu baik secara geografis, alamiah, dan adat istiadat yang senantiasa melekat dalam jati diri tiap individu dan mengarahkan setiap tingkah laku, kebiasaan dan kepribadian tiap individu untuk selalu berasaskan kebudayaan yang mereka anut sejak lahir.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakikat kebudayaan terbagi dalam 3 (tiga) sistem kebudayaan diantaranya sistem ideologi, sistem sosial dan sistem teknologi.
Sistem ideologi meliputi etika, norma, adat-istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai arahan dalam mengatur tatanan kehidupan masyarakat di dalam organisasi terbesarnya yaitu negara sehingga terbentuk pola kehidupan warga negara uang mengacu pada ideologi tersebut
Sistem sosial meiputi hubungan dan kegiatan sosial di dalam masyarakat baik diantara keluarga, sahabat ataupun lingkungan sekitar
Sistem teknologi meliputi segala gasan, ide ataupun pengembangan pemanfaatan teknologi dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan kebudayaan yang mereka anut.

3.    UNSUR-UNSUR BUDAYA

a.    Sistem religi
b.    Sistem organisasi kemasyarakatan
c.    Sistem pengetahuan
d.    Sistem ekonomi
e.    Sistem teknologi
f.    Bahasa
g.    Kesenian

4.    Contoh kebudayaan Indonesia
Indonesia dikenal memiliki banyak ragam jenis kebudayaan yang tidak dimilik oleh negara-negara sehingga menjadikan Indonesia memiliki banyak corak yang berbeda-beda di tiap daerah sebagai contoh terdapat banyak ragam tarian seperti tari jaipong, tari merak, tari piring dsb. Tentunya kebudayaan tersebut diilhami oleh banyak unsur seperti sosial, budaya, geografis dan kesenian. Bahasa-bahasa tradisional di Indonesia pun beragam diantaranya bahasa batak, betawi, sunda, jawa, makassar dan bali. Dalam hal makanan tradisional pun beragam di masing-masing daerah seperti rendang di Padang, soto Betawi di Jakarta dan sayur gudeg di Yogyakarta. Dengan beragamnya kekayaan budaya yang Indonesia miliki bukan berarti menjadikannya suatu perbedaan melainkan dapat mempersatukan adat istiadat seperti semboyan Bhineka Tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua
5.    KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Bicara mengenai kebudayaan pastinya tidak terlepas dari manusianya itu sendiri sebagai pelaku kebudayaan yang mengimplementasikan setiap kebudayaan yang mereka ikuti dalam memberikan arahan kehidupan baik bagi dirinya sendiri maupun untuk kalangan masyarakat, sehingga diharapkan dengan lahirnya kebudayaan dapat memberikan kesadaran bagi individu dan masyarakat untuk terus menyadari dan mengaplikasikan tiap-tiap nilai kebudayaan untuk dijadikan pondasi nilai-nilai dan moral yang berlaku di masyarakat tersebut agar nantinya masyarakat tidak terjebak di tengah perubahan gaya hidup yang tidak sehat yang dapat membawa tingkah laku manusia menjadi tidak sehat namun alangkah baiknya bila masyarakat juga dapat mampu menyerap kebudayaan yang datang dari luar untuk mengambil nilai positifnya agar dapat hidup dinamis, fleksibel dan memahami kemajuan saat ini. Alangkah bijaknya bila agama, sosial, ideologi dan budaya berjalan selaras seiring dengan pencapaian tujuan Indonesia seperti yang telah diharapkan oleh para pejuang Indonesia terdahulu untuk mencapai Indonesia merdeka dalam artin yang sebenar-benanrnya merdeka dengan mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, makmur, cerdas serta turut mencintai perdamaian.

Ditulis oleh:
Eko Rudi Suteja
1-IA-25 / 52411387