Kamis, 26 April 2012

Eko Rudi Suteja

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya  menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa  yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan. Perlu adanya pemahaman yang mendalam dalam mengartikan sebuah penderitaan di dalam kehidupan ini agar nantinya kita mampu memaknai sebuah penderitaan sebagai langkah awal dalam menjalani hidup selanjutnya karena dengan memaknai nilai penderitaan kita mampu bangkit dari kesusahpayahan hidup dan bterhindar dari hal yang merugikan diri sendiri dan orang lain

Pengertian Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.

Tiga Siksaan Bersifat Psikis
•    Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.
•    Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia
•    Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.
•    Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.
Kekalutan Mental

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala Seseorang yang Mengalami Kekalutan Mental
•    Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
•    Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap Gangguan Kejiwaan
•    Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmana maupun rokhani
•    Usaha mempertahankan diri dengan cara negative
•    Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab timbulnya Kekalutan Mental
•    Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
•    Terjadinya konflik sosial budaya
•    Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses-proses Kekalutan Mental
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf; trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami diperlarutkan sehingga yang bersangkutan  mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
•    Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi Hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
•    Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
•    Fiksasi adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
•    Proyeksi merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
•    Identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
•    Narsisme adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
•    Autisme ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Sumber

id.wikipedia.org
kamusbahasaindonesia.org
www.elearning.gunadarma.ac.id
Dalam materi ini kita dapet mengetahui tentang apa itu penderitaan, Kehidupan manusia tidak akan datar pasti bergelombang maksudnya pasti ada yang enak dan tidak enak nya, sebut saja yang tidak enak penderitaan. Dalam menghadapi penderitaan setiap orang pasti melakukan hal yang berbeda untuk menahan atau menyikapinya, ada yang menyikapinya dengan tindakan positif dan negatif, misalkan yang positif ia akan lebih berusaha agar tidak mendapatkan penderitaan yang ia sudah alami bahkan bisa menjadikannya sebagai sebuah peluang dalam melakukang sebuah inovasi baru, sedangkan yang negatif ia akan trauma dan membuat kondisi ia menjadi labil karena terlalu berlebihan mengikapi penderitaannya dan bahkan sampai ingin bunuh diri. Untuk itu kesehatan rohani setiap orang harus dijaga agar terhindar dari kekalutan mental yang bisa merusak psikis kita

Manusia dan Keindahan
Eko Rudi Suteja


Sering kita mendengar, merasakan maupun mengalami arti penting sebuah keindahan dalam hidup ini. Hal ini merupakan terwujudnya kasih sayang Tuhan serta upaya keras dalam mewujudkan keindahan itu sendiri sebagai umat manusia yang dalam tujuan hidupnya pastinya menginginkan kebahagiaan dalam mewujudkan kehidupan yang sepenuhnya. Terlebih makna kebahagiaan itu sendiri dalam hidup sangatlah penting dalam menunjang kualitas hidup kepribadian pribadi itu sendiri dalam menciptakan kelangsungan hidup yang berkualitas baik baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain. Tentunya semua orang hidup di dunia ini menginginkan kehidupan yang bahagia agar dapat hidup dengan senang, bersyukur serta mampu membaikkan kehidupan orang lain. Kebahagiaan dapat diperoleh dengan cara mendedikasihkan hidup untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai serta mampu membahagiakan diri sendiri dan juga orang lain dalam kehidupannya. Dalam konteks agama kebaagiaan dapat ditempuh dengan cara beriman dan bertakwa pada Tuhan untuk mendapatkan rahmat Tuhan dalam mencapai kebahagiaan hidup dunia dan akhirat
Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu, artik kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.
Apakah keindahan Itu ?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya.
Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beauty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni
1.    keindahan dalam arti luas
2.    keindahan dalam arti estetis murni
3.    keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adap kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
Nilai estetik.
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.
Apa sebab manusia menciptakan keindahan ?
1.    Tata nilai yang telah usang
2.    Kemerosotan zaman
3.    Penderitaan Manusia
4.    Keagungan Tuhan
Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”
Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik  merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi
Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni  adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.
Kita dapat menciptakan kebahagiaan dengan melaksanakan pilihan hidup yang kita anggap paling baik dalam kehidupan ini serta mampu memaknai arti penting kebahagiaan ini sebagai wujud rasa syukur atas karunia Allah SWT. Kita pun diharapkan bisa memaknai kebahagiaan dengan mengambil hikmah dari apapun yang telah kita perbuat agar nantinya nilai kebahagiaan ini memiliki nilai positif guna melanjutkan kehidupan yang lebih baik lagi di masa yang akan mendatang

Rabu, 11 April 2012

MANUSIA DAN CINTA KASIH

MANUSIA DAN CINTA KASIH
Tuhan Yang Maha Esa telah menganugerahi umat manusia untuk hidup berdampingan satu sama lain terutama dalam hal cinta kasih. Pada umumnya cinta dan kasih dapat dibedakan dalam berbagai sudut pandang dan konteks yang beraneka ragam semisalnya cinta kasih dalam Agama telah dijelaskan bahwa Tuhan telah menyayangi dan mengasihi seluruh makhluk ciptaannya. Dalam cinta kasih orangtua kepada anaknya adalah terwujudnya rasa cinta kasih yang dicurahkan kepada anaknya dengan memberikannya perwatan, perlindungan, pendidikan serta segala bentuk upaya dalam membahagiakan anaknya yang tercinta. Dalam cinta kasih kepada pacar contohnya seorang pria sangat mencintai dan mengasihi wanita yang selama ini ia cintai guna mampu memberikannya rasa nyaman, bahagia dan damai dalam ikatan kesetiaan yang kuat antara satu sama lain. Cinta dan kasih antar sesama orang terdekat contohnya mampu menjalani persahabatan dan rekan bisnis yang mampu membangun komitmen dalam membangun tujuan bersama
Dalam hal mencintai dan mengasihi dibutuhkan pemahaman khusus untuk mampu membedakan apa itu cinta dan apa itu kasih. Cinta adalah perasaan, sangat suka dan sangat sayang yang mampu menarik hati ini untuk mencintai seseorang ataupun sesuatu yang dapat kita cintai sedangkan kasih adalah perwujudan rasa sayang atau welas asih kepada seseorang ataupun sesuatu yang kita cintai.
Berikut akan diuraikan beberapa ulasan yang akan menjelaskan mengenai topik cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari
KARAKTERISTIK CINTA
1.    Cinta bersifat manusiawi yang mendorong perasaan hati untuk mencintai dan mewujudkannya
2.    Cinta bersifat nilai rohaniah karena berasal dari kalbu untuk dapat mencintai karena perasaan akan mencintai dapat timbul dari rasa suka dan ingin sekali memilikinya
3.    Cinta memiliki kecendrungan untuk memberi
KARAKTERISTIK KASIH
1.    Kasih adalah rasa ingin mengasihi yang berawal dari cinta untuk saling mewujudkan apa yang selama ini dicintainya
2.    Terwujudnya kasih akibat adanya komitmen cinta yang kuat
UNSUR-UNSUR CINTA
1.    Kedekatan hubungan
2.    Kedekatan antara sang pencipta dengan makhluknya
3.    Adanya rasa untuk memgembangkan dan menumbuhkan
4.    Faktor seksual ( antara laki-laki dengan perempuan yang dipengaruhi hormon)
5.    Komitmen dalam menjalani hubungan
6.    Perwujudan cinta yang hakiki
 BEBERAPA TINGKATAN CINTA DAPAT DIJELASKAN SEBAGAI BERIKUT
1.    Cinta dalam mengharapkan dapat sesuatu dari pasangan hidupnya agar dalam memenuhi kehidupan dan kebahagiaan dapat terwujud seorang pasangan ingin mendapat sesuatu dari belahan hatinya umumnya bersifat materi
2.    Cinta yang memberikan rasa cinta yang tulus semata-mata hanya ingin membahagiakan pasangan hidupnya agar terciptanya kebahagiaan yang dapat dirasakan antara pasangan ini dalam mencapai bahtera hubungan yang harmonis
3.    Cinta yang ingin membuka jalan bagi kehidupannya agar dirahmati oleh Tuhan untuk mengasihi pasangan hidupnya dalam membangun bahtera keluarga yang sakinah mawadah warahmah. Inilah cinta yang dapat terwujud bilamana terjadinya rasa saling mencintai yang kuat, rasa percaya dan rasa untuk saling melengkapi hidup dalam peningkatan kehidupan yang lebih baik yang dapat membaikan sikap antara pasangan.
BENTUK-BENTUK CINTA DIANTARANYA
1.    Cinta yang selalu tercurahkan oleh Tuhan kepada seluruh makhluk ciptaannya dalam mewujudkan kehidupan yang baik khususnya manusia dapat merasakan cinta Tuhan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dengan cara menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan dan melakukan semaksimal mungkin kebaikan di muka bumi tentang semua hal yang dipelajarinya dalam agama yang dianutnya
2.    Cinta orangtua dalam mewujudkan kebahagiaan pada anak-anaknya agar nantinya kehidupan anaknya dapat terwujud dengan baik guna membekali masa depan anaknya dengan semua hal yang dibutuhkannya
3.    Cinta keluarga yang dapat membangun kehidupan bahtera keluarga yang baik
4.    Cinta lingkungan yang mampu melestarikan lingkungan untuk kehidupan makhluk hidup ke arah yang lebih baik
5.    Cinta antar sesama lebih cenderung memiliki rasa cinta yang mendukung keberlangsungan kehidupan sosial di dalam masyarakat yang membangun tujuan hidup bersama
Dalam menjalani hidup alangkah pentingnya kita membangun cinta kasih pada Tuhan, pada pasangan hidup kita seperti anak istri kita dalam membina keluarga yang dirahmati Tuhan dan juga antar sesama manusia guna kehidupan sosial yang baik

Created by
Eko Rudi Suteja
52411387 / 1 IA 25



Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan

Dalam kehidupan kita sehari-hari kita mengenal dunia sastra sebagai bagian dalam karya seni yang diwujudkan dalam keindahan kata-kata yang diciptakan oleh sastrawan, budayawan atau oleh para pujangga pada masa dan keadaan sosial yang berlaku dalam masa penciptaan katya sastra itu sendiri sehingga para pecinta sastrapun ingin sekali memaknai sastra yang mereka sanjungkan, dalam kaitannya dengan ilmu budaya dasar peran sastra mampu menimbulkan rasa cinta pada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan karena sebagian besar sastra khususnya sastra Indonesia memiliki banyak keragaman jenis yang dapat dibedakan dari pesan moral yang disampaikan ada yang dalam bentuk nilai agama, sosial, politik, budaya, maupun lingkungan sastra juga merupakan bagian budaya bermacam negara seperti sastra Indonesia, sastra Inggris, sastra Arab, sastra China dan sebagainya. Pendekatan Kesusastraan
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.
Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra. Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
• Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
• Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga perkembangan yang terbaru.
• Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.
• Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang memiliki karya sastra.
Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan. Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
 Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
Karya sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat yang dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca harus mampu mengapresiasikannya. Pengetahuan tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang disajikan.
2. Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup para tokoh dalam karya.
3. Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4. Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
5. Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.
Menurut Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.10 Namun pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya sama tinggi.
Masinambouw menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi itu.
Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya. Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1. Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2. Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .
*IBD Yang Di Hubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa banyak padanannya kadang-kadang disebut naratif fiction, prose fictic, atau hanya fiction saja dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal yang dipakai pada roman, novel dan cerita pendek
Prosa adalah karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama.
Jenis-jenis Prosa : Prosa lama dan prosa baru.

 Prosa lama meliputi
1. Dongeng-dongeng
2. Hikayat
3. Sejarah
4. Epos
5. Cerita pelipur lara

 Prosa baru meliputi
1. Cerita pendek
2. Roman/ novel
3. Biografi
4. Kisah
5. Otobiografi

Selasa, 10 April 2012

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia dan kebudayaan adalah 2 aspek kehidupan yang tidak pernah terpisahkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Karena manusia selalu hidup dalam budaya yang mereka yakini sebagai acuan dalam menjalani kehidupan dan menjadi tolak ukur dan batasan dalam kelakuan manusia sendiri sehingga nantinya manusia itu sendiri tidak melampaui kehidupan yang sebagaimana mestinya. Indonesia sendiri dikenal di dunia sebagai bangsa yang memiliki kebudayaan Nusantara yang kental, harmonis, berkarakter dan penuh dengan kebaikan
Hal inilah yang membedakan atau mencirikan karakter khusus dari Bangsa Indonesia itu sendiri. Sebagai contoh leluhur Indonesia telah lama menempati Nusantara sebagai umat manusia yang mengerti akan ilmu kelautan dan maritim. Dengan ditemukannnya sejarah berupa pelaut Nusantara yang gagah berani melintasi lautan di belahan dunia dan kekayaan maritim Indonesia yang terkenal akan kekayaan alamnya serta keanekaragaman hayatinya
Sebelum Indonesia mencapai kemerdekaannya yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia telah banyak didirikan beragam budaya Nusantara yang sangat kental di masing-masing daerah. Dengan adanya beragam kerajaan yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara dengan beragam corak agama, budaya dan nilai tradisinya yang terkandung menyimpan banyak kekayaan budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia, serta kedaan sosial masyarakatnya yang selalu menjunjung tinggi tradisi leluhur mereka dengan melakukan dan melaksanakan nilai-nilai leluhur yang menjadi garis turun temurun seperti norma, adat-istiadat, agama, sosial serta beragam upacara adat untuk mengenang leluhur mereka sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada leluhur. Pasca merdekanya Indonesia dari tangan para penjajah Indonesia semakin menemui jati dirinya yang sesungguhnya setelah terlepas dari belenggu penjajahan yang mensengsarakan rakyat Indonesia. Rakyat cenderung lebih terbuka dalam mengapresiasikan bentuk kebudayaannya mereka sendiri. Upacara pengibaran bendera Indonesia dijadikan sebuah momentum untuk mengenang perjuangan para pahlawan Indonesia yang telah gugur dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Rakyat Indonesia semakin memahami betul pentingnya nilai kebudayaan Indonesia yang menjadi corak khas kemajemukan budaya Indonesia. Meskipun di tiap daerah Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang berbeda-beda namun dengan rasa kesatuan dan persatuan serta rasa Bhineka Tunggal Ika menjadikan kemajemukan budaya Indonesia tetaplah satu meskipun berbeda-beda dalam tiap budaya yang dianut masing-masing daerah







Dalam era modern seperti ini, kebudayaan Indonesia tetaplah dilestarikan oleh generasi penerus bangsa dengan cara pencapaian yang menggunakan media yang berbeda contohnya seperti menerapkan nilai Pancasila sebagai ideologi Bangsa yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mentaati nilai dan norma dalam keyakinan, menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing dengan menjunjung tinggi rasa hormat dan tenggang rasa di anatara umat beragama, menjalankan budaya yang dimiliki di masing-masing daerah seperti tarian, rumah adat, masakan tradisional serta rasa gotong rotong yang menjadikan kehidupan sosial menjadi lebih bernilai
Contoh kecil dari budaya Indonesia yang bisa kita lihat sehari-hari adalah Indonesia memiliki budaya Timur yang khas dengan menerapkan aturan sopan-santun yang dapat menghargai status orang lain, selalu terbuka bagi siapa saja yang datang mengunjungi Indonesia, selalu memiliki rasa gotong royong untuk mencapai tujuan bersama, menghormati dan menghargai pendapat orang lain, saling menghormati dan tenggang rasa antar umat beragama, dan menerapkan nilai, norma dan moral dalam kehidupan bermasyarakat
Dalam menjalankan budaya Indonesia tentulah terdapat tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari dalam. Contoh dari dalam adalah adanya campur tangan orang tak bertanggung jawab yang ingin memecahkan budaya Indonesia sedangkan dari luar adalah datangnya budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan asli Indonesia. Tentunya dalam arus globalisasi ini amatlah penting bagi tiap pribadi Indonseia untuk selalu melestarikan budaya Indonesia dan menjaga dampak negatif yang datang dari luar. Meskipun tidak smua budaya asing itu adalah negatif ada juga yang positifnya seperti pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Jadikanlah nilai agama dan pengamalan pancasila sebagai media penyaring dan pembatasa antar kebudayaan Indonesia asli dengan budaya asing yang datang dari luar


Created by
EKO RUDI SUTEJA
52411387 / 1 IA 25
UNIVERSITAS GUNADARMA